Kamis, 10 Juli 2008

“PEMANFAATAN TELEVISI DALAM PEMBELAJARAN ANAK

Eksistensi televisi sebagai media komunikasi pada prinsipnya, bertujuan untuk dapat menginformasikan segala bentuk acaranya kepada masyarakat luas. Hendaknya, televisi mempunyai kewajiban moral untuk ikut serta berpartisipasi dalam menginformasikan, mendidik, dan menghibur masyarakat yang pada gilirannya berdampak pada perkembangan pendidikan masyarakat melalui tanyangan-tayangan yang disiarkannya.

Secara normatif, siaran televisi mampu menyajikan menu kepada masyarakat tanpa harus mendatangi, tidak membedakan status, kasta, golongan, dan usia selama 24 jam nonstop. Ini berarti televisi tidak dibatasi waktu hari, minggu, dan bulan. Melainkan hanya dibatasi waktu detik, menit, dan jam. Begitu juga, televisi pendidikan yang sementara ini digagas oleh pembuat kebijakan pendidikan oleh elit pusat dimaksudkan sebagai upaya pengkomunikasian informasi, mendidik, dan juga transfer of knowledge, khususnya di wilayah-wilayah pedalaman. Namun demikian, yang menjadi permasalahan di kemudian hari adalah tv bukan lagi hanya wilayah-wilayah marginal saja yang perlu untuk mendapatkan acara televisi pendidikan, melainkan daerah-daerah yang dianggap lebih berkembangpun layak menikmati menu tv pendidikan.

Dalam proses pendidikan perlu adanya media yang dapat menarik minat belajar anak, televisi merupakan media audio visual yang dapat menarik anak dalam memperoleh pengetahuan karena televisi dapat menampilkan gerak dan benda / objek yang sesungguhnya, oleh karena itu televisi sangat efektif untuk menjadikan proses belajar anak menjadi lebih baik.

A. Pengertian Televisi dan Proses Pembelajaran Anak

Televisi adalah suatu perlengkapan elektronis yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Siaran TV merupakan medium ampuh (powerful medium) dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas secara serempak. Siaran TV telah memungkinkan masyarakat luas dapat dengan cepat dan mudah mengetahui berbagai perkembangan mutakhir yang terjadi di berbagai penjuru dunia. Siaran TV mempunyai daya jangkau yang luas dan mampu meniadakan batasan wilayah geografis, sistem politik, sosial, dan budaya masyarakat pemirsa, di samping mempunyai potensi sebagai penetratik untuk mempengaruhi sikap, pandangan, gaya hidup, orientasi, dan motivasi masyarakat.

Dalam kenyataan televisi sekarang atau si kotak ajaib, disadari atau tidak telah menjadi alat informasi dan komunikasi yang efektif. Hampir setiap rumah di pelosok Indonesia, bahkan rumah yang tergolong gubuk reot sekalipun, terkadang televisi tetap tersedia. Televisi seolah jadi kebutuhan pokok di masyarakat. Si kotak ajaib ini memang menawarkan tidak saja hiburan, tapi segudang informasi yang up to date/terkini dan detail/terperinci. Gambar-gambar yang disuguhkan memberikan informasi yang lebih lengkap jika dibanding bentuk media massa seperti koran dan majalah. Tak heran jika televisi jadi barang elektronik yang paling di minati masyarakat.

Televisi sudah menjadi salah satu media yang digunakan dalam proses belajar anak. Pesan-pesan edukatif yang disajikan baik dalam aspek kognitif, afektif atau prikomotor bisa dikemas dalam program tersebut. Media televisi sangat efektif karena dapat menyajikan pesan atau objek yang sebenarnya termasuk hasil dramatisir secara audio visual dan unsur gerak. Pesan yang dihasilkan televisi dapat menyerupai benda yang sebenarnya. Oleh karena itu media ini berperan besar dalam proses pendidikan anak. Proses pendidikan anak merupakan segala upaya dan kegiatan untuk membelajarkan dari hal yang tidak tau menjadi tau.

B. Bagaimana Pemanfaatan televisi dalam proses pembelajaran anak

1. Manfaat TV dalam pendidikan

Televisi memiliki potensi besar dalam pembelajaran, televisi banyak dimanfaatkan oleh sekolah- sekolah. Manfaat- manfaat televisi di sekolah- sekolah bagi pendidikan anak- anak antara lain:

· Televisi bersifat langsung dan nyata, dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya terjadi pada waktu terjadinya. Contoh: pada waktu pelantikan seorang pejabat negara, berlangsungnya pembukaan sidang MPR, parade militer dan sebagainya. Melalui televisi kelas juga dapat mengadakan kontak langsung denagn ahli- ahli ilmu pengetahuan dari berbagai bidang keahlian. Mereka melihat dan mendengar secara nyata.

· Televisi memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah dan mungkin juga berbagai negara. Program televisi menyajikan berbagai peristiwa, keadaan penduduk dan kehidupannya dari daerah atau dari negara lain.

· Televisi dapat mencipktakan kembali semua peristiwa masa lampau, baik melalui film atau drama dan sebagainya.

· Televisi dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam. Alat ini dapat menyajikan pokok- pokok tersebut satu persatu secara berurutan dan sama baiknya. Mulai dari benda - benda hidup atau berupa program film, mulai dari hal- hal yang aneh sampai ke hal- hal yang biasa terjadi di dalam kehidupan, transportasi, listrik, semua bisa disajikan dengan baik. Demikian pula menyajikan program drama, kesenian, ilmu bumi, sejarah, kesusteraan, musik dan lain- lain dapat disesuaikan dengan tingkatan murid sejak daripra sekolah sampai ke perguruan tinggi.

· Banyak mempergunakan sumber - sumber masyarakat. Melalui program televisi, banyak peristiwa, masalah kegiatan dan sumber- sumber masyarakat lainnya dapat dibawa ke dalam kelas. Masalah dalam sidang ekonomi, industri, sosial, pemerintahan dapat diamati dalam kelas melalui film dalam televisi. Dengan demikian bukan saja ia menjadi media yang efektif, tetapi juga turut mempererat hubungan antara sekolah dengan masyarakat.

· Televisi menarik minat, baik terhadap anak maupun terhadap orang dewasa. Anak pada umumnya senang melihat televisi, karena acara-acaranya yang menarik dan cara menyajikannya yang menyenangkan. Keadaan ini dapat dipergunakan oleh sekolah untuk kepentingan pendidikan. Menarik minat berarti mendorong motivasi belajar.

· Televisi melatih guru. Guru memerlukan kesempatan untuk melihat contoh-contoh mengajar yang baik. Memang kegiatan ini dapat diikuti dengan mengamati berbagai kelas dari berbagai sekolah. Tetapi tentu saja cara demikian kurang efektif terutama dalam efisiensi penggunaan waktu. Televisi dapat mempertunjukkannya di dalam kelas dan memperbandingkan berbagai sekolah dari berbagai daerah.

· Masyarakat akan mengerti tentang sekolah. Pada umumnya orang tua dan masyarakat tidak tahu kegiatan apa yang dikerjakan di sekolah dan bagaimana program sekolah dilaksanakan. Melalui program televisi semuanya dapat diamati dan dipahami. Hal ini penting guna pendidikan anak-anak mereka, orang tua dapat membantu sekolah dengan memberikan saran-saran atau pengawasan belajar di rumah.

2. Memanfaatkan TV dalam pembelajaran

Langkah-langkah penggunaan televisi dalam kelas pada umumnya sama dengan langkah pada penggunaan rekaman, radio dan film atau gambar, yakni persiapan, pelaksanaan dan kegiatan lanjutan.

a. Langkah persiapan

Langkah ini meliputi persiapan guru dan persiapan bagi siswa. Pertama-tama guru menetapkan bahwa penggunaan alat ini adalah dalam rangka kegiatan pendidikan. Dan karena itu guru perlu mempersiapkan jenis program, waktu, pembimbing stasiun yang akan digunakan, nilai pendidikannya, tingkatan kelas dan kematangan anak dan para pelakunya. Agar guru dapat melaksanakan sebaik-baiknya program televisi, perlu diikuti petunjuk-petunjuk khusus untuk itu.

Para siswa pun harus dipersiapkan untuk menerima program yang disajikan agar mereka berada dalam keadaan siap untuk mengetahui apa yang akan diberikan, bagaimana disajikannya dan pengalaman-pengalaman apa yang akan mereka peroleh. Cara mempersiapkan siswa ialah dengan memberikan pengalaman yang berhubungan dengan pokok dalam program, mengadakan diskusi, mengenai hal-hal tertentu dari majalah atau surat kabar yang bertalian dengan program, mengumpulkan gambar-gambar dan bahan-bahan ilustratif, merencanakan cara penerimaan yang memuaskan dengan mengatur tempat duduk, memimpin anak-anak untuk mencatat dan membuat sketsa dan sebagainya.

b. Langkah pelaksanaan

Pada langkah ini para siswa melihat dan mendengar, mengikuti dengan seksama proses yang berlangsung dalam layar televisi. Biasanya tingkat kematangan dan minat sangat berpengaruh dalam teknik penerimaan ini. Dalam hal ini guru sesungguhnya tidak perlu memberi komentar, karena komentarnya langsung diberikan atau tertulis pada layar. Guru memimpin pelaksanaan dengan membuat catatan-catatan, sketsa yang diperlukan dan dapat dilakukan kemudian.

c. Kegiatan lanjutan

Kegiatan lanjutan dilakukan dalam bentuk diskusi kelas. Tujuannya adalah :

a. Untuk menilai program

b. Menjelaskan hal-hal yang kurang atau belum dimengerti oleh siswa.

c. Untuk membuat rangkuman

d. Membantu mengelompokkan persoalan-persoalan

Sesudah mengikuti acara televisi, kelas dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan lebih lanjut sesuai dengan latar belakang siswa, program sekolah, kematangan siswa, banyaknya bahan-bahan bacaan dan faktor-faktor lainnya.

Kegiatan lanjutan itu hendaknya bertalian dengan pokok yang telah diikuti. Selanjutnya kelas bisa melakukan pameran, survei, dan darma wisata, interview, dramatisasi dan mengkorelasikan televisi dengan media lainnya. Yang terakhir ialah mengadakan testting untuk memeriksa kemajuan belajar mereka.

Tidak ada komentar: